7 Tata Cara Haji Ifrad Sesuai Syariat Islam

Image

Meskipun tanpa harus menggabungkannya dengan ibadah umrah, namun calon jemaah perlu mengetahui bagaimana tata cara haji ifrad yang benar. Pasalnya, jenis haji ini memiliki keutamaan tersendiri bagi orang yang melakukannya. Lantas, apa itu haji ifrad, bagaimana cara melaksanakannya, dan apa keutamaannya? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

Pengertian Haji Ifrad

Menurut Ensiklopedia Fikih Indonesia 6: Haji dan Umrah karya Ahmad Sarwat, kata ifrad merupakan bentuk mashdar dari akar kata afradal yang memiliki arti menjadikan sesuatu itu sendirian atau memisahkan sesuatu yang bergabung menjadi sendiri-sendiri.

Dalam istilah ibadah haji, haji ifrad adalah memisahkan antara ritual ibadah haji dari ibadah umrah, sehingga ibadah haji yang dikerjakan tidak bersamaan dengan ibadah umrah.

Sederhananya, orang yang berhaji dengan cara ifrad menggunakan travel haji plus adalah orang yang hanya mengerjakan ibadah haji saja tanpa ibadah umrah. Orang yang melaksanakan tata cara haji ifrad tidak perlu membayar dam atau denda, karena ia tidak membatalkan ihramnya sebelum menyelesaikan ibadah haji.

Hal ini berbeda dengan haji tamattu’ dan haji qiran yang mewajibkan dam, karena mereka bertahallul (membatalkan ihram) sebelum wukuf di Arafah.

Tata Cara Haji Ifrad yang Sesuai Syariat Islam

Setelah memahami penjelasan lengkap di atas, berikut adalah tata cara haji ifrad yang sesuai dengan syariat Islam:

1. Melakukan Niat Ihram

Langkah pertama dalam tata cara haji ifrad adalah melakukan niat ihram. Niat ihram adalah niat untuk memulai ibadah haji dengan mengucapkan talbiyah.

Talbiyah adalah ucapan “Labbaik Allahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, la syarika lak” yang artinya “Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kerajaan hanya milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu”.

Orang yang memilih haji ifrad ketika talbiyah mengucapkan lafaz “Labbaika bi-hajjin” yang artinya “Aku penuhi panggilan-Mu untuk haji”. Lafaz ini menunjukkan bahwa ia hanya bermaksud untuk melaksanakan haji saja, tanpa umrah. Niat ihram dilakukan di miqat, yaitu tempat-tempat yang telah ditentukan oleh Rasulullah SAW sebagai batas untuk memulai ihram.

2. Melaksanakan Sholat Sunnah Ihram

Setelah berpakaian ihram, orang yang akan melaksanakan tata cara haji ifrad disunnahkan untuk melaksanakan sholat sunnah ihram dua rakaat. Sholat sunnah ihram dilakukan dengan niat sebagai berikut:

“Ushalli sunnata al-ihrami rak’ataini lillahi ta’ala”

Artinya: “Aku sholat sunnah ihram dua rakaat karena Allah Ta’ala”

Pada rakaat pertama, setelah membaca surat Al-Fatihah, membaca surat Al-Kafirun. Pada rakaat kedua, setelah membaca surat Al-Fatihah, membaca surat Al-Ikhlas. Setelah salam, mengucapkan niat ihram dengan lafaz “Labbaika bi-hajjin” dan mengumandangkan talbiyah.

3. Wukuf di Arafah

Wukuf di Arafah adalah salah satu rukun haji yang paling penting. Ritual ini dilakukan dengan cara berdiam diri di padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, mulai dari tergelincirnya matahari hingga terbenamnya.

Melakukan wukuf di Arafah adalah kesempatan untuk memohon ampunan dan rahmat Allah SWT dengan banyak berdoa, berzikir, dan bertasbih. Selain itu, wukuf juga merupakan momen untuk merenungkan diri dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

4. Melakukan Thawaf Qudum

Thawaf qudum dilakukan oleh orang yang berhaji ifrad setelah tiba di Mekkah. Ini adalah thawaf yang bersifat sunnah, bukan wajib. Thawaf qudum dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di sana juga. Adapun cara melakukannya adalah dengan memulainbya membaca niat sebagai berikut:

“Uthawwifu sunnata al-qudumi sab’ata aswatin lillahi ta’ala”

Artinya: “Aku thawaf sunnah qudum tujuh putaran karena Allah Ta’ala”

5. Sa’i

Sa’i merupakan ritual berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Ritual ini dilakukan setelah thawaf qudum. Selain itu, sa’i adalah salah satu rukun haji yang wajib dilakukan dengan niat sebagai berikut:

“Usa’i bayna ash-shafa’i wal marwati sab’ata asywat lillahi ta’ala”

Artinya: “Aku sa’i antara Shafa dan Marwah tujuh putaran karena Allah Ta’ala”

6. Melempar Jumrah Aqabah

Melempar jumrah aqabah adalah melempar batu kecil ke tiang yang disebut jumrah aqabah. Jumrah aqabah adalah salah satu dari tiga jumrah yang ada di Mina. Ini adalah jumrah yang paling dekat dengan Masjidil Haram.

Melempar jumrah aqabah dilakukan pada tanggal 10 Zulhijah, setelah wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah. Selain itu, ritual ini masuk ke salah satu rukun haji yang wajib dilakukan. Untuk melaksanakannya, jemaah perlu membaca niat sebagai berikut:

“Urami jumrata al-aqabati sab’ata hasa’idan lillahi ta’ala”

Artinya: “Aku melempar jumrah aqabah tujuh batu karena Allah Ta’ala”

Melempar jumrah aqabah dilakukan dengan melempar tujuh batu kecil secara berurutan, sambil mengucapkan “Allahu akbar” setiap kali melempar. Ritual ini melambangkan penolakan terhadap godaan syaitan dan penghancuran nafsu yang rendah.

7. Bertahallul

Bertahallul adalah membatalkan ihram dengan memotong atau mencukur rambut kepala. Rukun haji ini dilakukan setelah melempar jumrah aqabah. Bertahallul adalah salah satu rukun haji yang wajib dilakukan dengan niat sebagai berikut:

“Utahallulu min ihrami al-hajji lillahi ta’ala”

Artinya: “Aku bertahallul dari ihram haji karena Allah Ta’ala”

Bertahallul menandakan bahwa orang yang berhaji ifrad telah menyelesaikan ibadah hajinya. Setelah melaksanakannya, ia boleh melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang oleh ihram, seperti memakai pakaian biasa, memakai wangi-wangian, bercukur, dan bersentuhan dengan lawan jenis.

Akhir Kata

Baiklah, itu tadi adalah beberapa tata cara haji ifrad yang perlu diketahui oleh calon jemaah haji. Yang terpenting sekarang adalah menyiapkan seluruhnya (fisik, finansial, dan mental) dengan matang agar bisa menunaikan ibadah haji dengan tenang dan khusyuk.